BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa
yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan keunikannya. Terdiri dari
berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau yang tidak terlepas dari
pengaruh budaya luar, salah satunya pengaruh budaya India. Kebudayaan India
masuk ke Indonesia pada saat Indonesia masih mengalami masa pra-sejarah.
Masuknya kebudayaan India ini sekaligus menandai berakhirnya masa
pra-sejarah dan mulai membawa bangsa Indonesia ke jaman sejarah, karena
sejak saat itu bangsa kita mulai mengenal tulisan.
Pengaruh hindu-budha
ini dapat terlihat dari berbagai macam peninggalan-peninggalan yang tersebar
hampir disetiap pulau-pulau di Indonesia yang kini menjadi kebanggaan
tersendiri bagi bangsa ini yang berasal dari berbagai kerajaan Hindu-Budha yang
merupakan cikal bakal terbentuknya bangsa ini. Dengan hadirnya kebudayaan India
di Indonesia banyak sekali aspek yang dipengaruhinya antara lain seni, agama,
tradisi, bangunan dan lain-lain.
Sebagai generasi
penerus bangsa pertama kita wajib mengetahui sejarah bangsa ini. Sehingga
penyusun merasa perlu untuk menyusun makalah ini agar dapat membantu dan
memudahkan pembaca untuk mengetahui sejarah dan pengaruh kebudayaan India di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu budaya India?
2.
Bagaimana awal masuknya kebudayaan India
(Hindu-Budha) ke Indonesia?
3.
Apa saja pengaruh kebudayaan India dalam
kebudayaan Indonesia?
4.
Bagaimana perkembangan kebudayaan India di
Indonesia?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa yang merupakan kebudayaan
India.
2.
Untuk mengetahui sejarah awal masuknya
kebudayaan India (Hindu-Budha) ke Indonesia.
3.
Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan India di
Indonesia.
4.
Untuk mengetahui perkembangan masuknya
kebudayaan India (Hindu-Budha) di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya India
Budaya berasal dari kata
Sansekerta yaitu “Buddhayah” atau “buddhi” yang berarti akal. Kebudayaan dapat
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal. Dan melalui akalnya
manusia memiliki hasil karya yang senantiasa berkembang mengikuti perkembangan
kehidupan manusia itu sendiri.
Kebudayaan India tidak
terlepas dari pengaruh agama Hindu-Budha yang berkembang di lembah sungai
Indus, India. Sekitar 2000 tahun SM mulai berkembang agama Hindu dan beberapa
waktu kemudian di India pula lahir budaya dan agama Budha.
Dalam kebudayaan Hindu
terjadi perpaduan antara budaya Arya (kepercayaan untuk memuja banyak Dewa
(Polytheisme) ), budaya Dravida (memuja roh nenek moyang), dan budaya Munda ag
(kasta-kasta). Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang
disebut dengan Pancasradha
yang juga ikut mempengaruhi budaya yang ada di India. Pancasradha
merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni :
1. Widhi Tattwa -
percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2. Atma Tattwa - percaya dengan adanya jiwa
dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa -
percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
4. Punarbhava Tattwa -
percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
5. Moksa Tattwa - percaya bahwa kebahagiaan
tertinggi merupakan tujuan akhir manusia
Sedangkan agama Budha
lahir sebagai reaksi terhadap dominasi golongan Brahmana dalam
ritual keagamaan. Sejarah agama Buddha juga ditandai dengan perkembangan banyak
aliran dan mazhab, serta perpecahan-perpecahan. Yang utama diantaranya adalah aliran tradisi Theravada, Mahayana, dan Vajrayana (Bajrayana).
Ø
Candi
Borobudur Dan Candi Prambanan
Kedua candi ini merupakan peniggalan masa Hindu-Budha
dan berlokasi di Jawa Tengah. Candi Borobudur terletak di kota Magelang, jawa
Tengah. Dari bentuk arsitekturnya candi ini merupakan candi Budha. Candi yang
megah ini merupakan satu diantara tujuh keajaiban dunia. Kita sebagai bangsa
Indonesia tentu bangga dengantinggalan buda itu dan harus dapat merwat
peninggalan yang sangat berharga tersebut. Yidak jauh dari Candi Borobudur,
terdapat candi Prambanan. Candi Hindu itu terletak di perbatasan Kota Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan Klaten, Jawa Tengah. Kedua candi yang megah itu
merupakanbukti perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Dua mahakarya itu merupakan bukti-bukti pencapaian
yang luar biasa pada Dinasti Syilendra. Setelah masa dinasti tersebut surut,
pusat kebudayaan dan politik kerajaan pindah ke Jawa bagian timur. Di Jawa
bagian timur itu kemudian berdirilah kerajaan yang diperintah oleh keturunan
Raja Mataram yang bernama Mpu Sindok. Beberapa suber sejarah dari Cina
menyebutkan tentang adanya hubungan perkawinan antara rajaJawa dan Bali pada
masa pemerintahannya.
Sementara itu, di Sumatra terdapat Kerajaan yang
sangat terkenal, yaitu Sriwijaya. Kerajaan yang handal menjalin hubungan dengan
dunia internasional melalui jaringan perdagangan dan kemaritimannya. Dalam masa
itulah para pedagang datang dari India, Cina dan Arab untuk meramaikan
Sriwijaya. Saat sumatra berada di bawah Dinasti Syilendra, kerajaan itu dapat
menguasai kerajaan-kerajaan lain di sepanjang Selat Malaka. Pada masa itu pula
hubungan dengan India dan Cina berkembang pesat. Bahkan hubungan itu sangat
berpengaruh dalam perkembangn budaya pada masa itu, bahkan hingga saat ini
pengaruh kedua budaya itu masih dapat kita temui. Kehebatan Sriwijaya juga
ditunjukkan dengan adanya “dharma” (sumbangan) dari Raja Sriwijayauntuk
mendirikan asrama di Nalanda, India. Sriwijaya pun menjadi pusat belajar agama
Budha pada masa itu. Sumber-sumber Tibet dan Nepal menyebutkan, seorang pendeta
Budha di Sriwijaya selama 12 tahun, atas saran I-tsing, seoran musafir dari Cina
yang lebih dahulu pernah singgah di Sriwijaya.
Jika mengunjungi Candi Prambanan atau Candi Borobudur,
kita akan melihat kisah dalam dunia wayang. Tentu kita juga pernah mendengar tentang wayang, atau
bahkan ada yang suka melihat wayang. Wayang sudah dikenal oleh nenek moyang
kita sejak masa Hindu-Budha. Melalui wayang kisah Mahabharata dipentaskan.
Kisah yang hingga saat ini masaih populer adalah
kisah Bharatayudha. Kisah yang menceritakan tentang perang saudara
antara Kurawa dan Pandawa, tentang kebaikan yang mengalahkan kejahatan. Cerita
itu merupakan saduran dari India. Seorang pujangga Jawa diperintahkan oleh
Jayabana untuk menulis cerita itu dalam versi Jawa. Jayabaya adalah Raja
Kediriyang kekuasaannya tidak dapat ditentang oleh kerajaan-kerajaan lain.
Raja ini pula yang dikenal karena kehebatan
ramalannya. Selain Mahabharata juga dikenal cerita tentang Ramayana. Dari
kisah Ramayana itulah disebut adanya Jawdwipa, pulau yang kaya dengan tambang
emas dan perak.
Nam Jawadwipa juga sudah dikenal oleh seorang ahli
geografi Yunani, Ptolomeus, pada awal tarkih Masehi dengan nam “Labadiu”.
Jadi nama Kepulauan Indonesia sudah ditulis dan dikenal oleh penulis Barat jauh
pada masa awal Masehi. Ptolomeus menyebutkan bahwa Pulau Labadiu artinya Pulau
Padi atau dikenal pula dengan Jawadwipa.
B. Masuknya Kebudayaan Hindu ke Indonesia
Proses masuk dan
berkembangnya pengaruh Hindu di Indonesia disebut penghinduan atau Hinduisasi.
Berikut merupakan teori-terori masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia :
1. Teori Brahmana
Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh para kaum brahmana. Para brahmana mendapat undangan dari
penguasa di Nusantara untuk mengajarkan agama kepada raja dan memimpin
upacara-upacara keagamaan.
Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah J.C.
Van Leur. Ia perpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia di bawa oleh kaum
brahmana, karena hanya kaum brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi
kitab suci Weda. Pendapatnya ini juga berdasarkan pada pengamatannya terhadap
sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di
Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa Sansekerta
dan huruf Pallawa,dimana bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa itu hanya
dimengerti oleh para brahmana.
2. Teori Ksatria
Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh para kaum Ksatria atau para prajurit. Tokoh yang
mengemukakan pendapat tersebut adalah F.D.K. Bosch. Menurut Teori
ksatria, jaman dulu di India sering terjadi perang. Kemudian para prajurit yang
kalah banyak yang pergi meninggalkan India. Banyak diantara mereka pergi ke
wilayah nusantara. Mereka inilah yang kemudian menyebarkan agama dan kebudayaan
hindu di wilayah nusantara.
3. Teori Waisya
Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke
Indonesia di bawa oleh para pedagang India yang berdagang di Indonesia dan
kemudian mengajarkan ajaran agama Hindu kependuduk setempat. Tokoh yang
mengemukakan pendapat tersebut adalah N.J. Krom. Menurut NJ. Krom, proses
terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena adanya hubungan
perdagangan, sehingga orang-orang India yang datang ke Indonesia sebagian besar
adalah para pedagang. Perdagangan yang terjadi pada saat itu menggunakan jalur
laut dan teknologi perkapalan yang masih banyak tergantung pada angin musim.
Hal ini mengakibatkan dalam proses tersebut, para
pedagang India harus menetap dalam kurun waktu tertentu sampai datangnya angin
musim yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan perjalanan. Selama mereka
menetap, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi.
Mulai dari sini pengaruh kebudayaan Hindu menyebar dan menyerap dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
4. Teori Sudra
Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke
Indonesia dibawa oleh para kaum sudra,dalam hal ini adalah kaum-kaum terbawah.
Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah Von Van Faber. Von Van Faber
ini menyatakan bahwa penyebaran agama hindu ke Indonesia dibawa oleh
orang-orang India yang berkasta sudra. Alasannya karena mereka dianggap sebagai
orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai budak sehingga mereka datang ke
Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya.
5. Teori Arus Balik
Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke
Indonesia dibawa oleh para pelajar (orang Indonesia) yang belajar atau
mendalami agama Hindu di India kemudian setelah mereka menempuh pendidikan.
Lalu mereka pulang dan mengajarkan (menyebarluaskan) ajaran Hindu kepada
penduduk setempat.
Teori ini di kemukakan oleh F.D.K Bosch. Ia
mengemukakan peranan bangsa Indonesia sendiri dalam penyebaran dan
pengembangan agama hindu. Penyebaran budaya India di Indonesia dilakukan
oleh kaum terdidik. Akibat interaksinya dengan para pedagang India, di
Indonesia terbentuk masyarakat Hindu terdidik yang di kenal dengan sangha.
Mereka giat mempelajari bahasa Sanskerta, kitab suci, sastra, dan budaya tulis.
Mereka kemudian memperdalam agama dan kebudayaan Hindu di India. Sekembalinya
ke Indonesia mereka mengembangkan agama dan kebudayaan tersebut. Hal ini bisa
diliat dari peninggalan dan budaya yang memiliki corak keindonesiaan.
C. Pengaruh kebudayaan India (Hindu-Budha) di
Indonesia
1. Bidang kepercayaan atau agama
Sebelum budaya India masuk, di Indonesia telah berkembang kepercayaan
yang berupa pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat
Animisme dan Dinamisme. Animisme merupakan satu kepercayaan terhadap roh atau
jiwa sedangkan Dinamisme merupakan satu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki
kekuatan gaib.
Dengan masuknya kebudayaan India, penduduk Nusantara secara
berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh lapisan elite
para raja dan keluarganya. Agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia
sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan Animisme dan Dinamisme, atau
dengan kata lain mengalami Sinkritisme. Sinkritisme adalah bagian dari proses
akulturasi, yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu.
Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeda
dengan agama Hindu -Budha yang dianut oleh masyarakat India.
Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dalam upacara ritual yang diadakan
oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang
dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh
umat Hindu di India
2. Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya
penggunaan bahasa Sansekerta yang dapat temukan sampai sekarang dimana bahasa
Sansekerta memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Dan istilah-istilah
penting yang menggunakan bahasa Sanskerta.
3. Organisasi sosial kemasyarakatan
Wujud akulturasi dalam bidang
organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam organisasi politik yaitu
sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh
India. Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan
turun-temurun seperti di India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah.
Prinsip musyawarah diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra
mahkota yaitu seperti yang terjadi di kerajaan Majapahit, pada waktu
pengangkatan Wikramawardana.
4. Bidang Sosial
Dalam bidang sosial terjadi
perubahan-perubahan dalam tata kehidupan sosial masyarakat. Perubahan itu
terjadi sebagai akibat diperkenalkannya sistem kasta dalam masyarakat.
Kasta-kasta itu diantaranya kasta brahmana, kasta ksatria, kasta waisya kasta
sudra.
5. Sistem pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang
pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu berdasarkan kalender tahun
saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu tahun Saka sama
dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78 tahun
sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M.
6. Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari
teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni bangunan Candi tersebut
memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia
tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia
hanya mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang
tercantum dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat
berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. Contoh candi
Borobudur salah satu dari 7 keajaiban dunia dan merupakan salah satu
peninggalan kerajaan Mataram. Itu membuktikan masyarakat telah memiliki
pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
7. Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang
kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra, seni bangunan dan seni
pertunjukan.
a)
Seni rupa
Unsur
seni rupa India telah masuk ke Indonesia dibuktikan dengan ditemukannya
relief-relief cerita sang Budha pada candi Borobudur, cerita Ramayana pada
candi Prambanan. Dan sekarang relief-relief tersebut dijadikan hiasan pada
bangunan, seperti yang terdapat pada pustaka wilayah yang terdapat di provinsi
Riau.
b)
Seni sastra
Bahasa
sanskerta yang berasal dari India tersebut membawa pengaruh besar terhadap
perkembangan sastra di Indonesia, seperti prasasti yang ditulis dengan huruf
pallawa dan sanskerta. Tidak hanya itu kitab-kitab yang dibuat pada zaman
tersebut juga memiliki nilai sastra yang tinggi.
c)
Seni bangunan
Yang
menjadi bukti berkembanngnya budaya India di Indonesia adalah bangunan candi.
Dasar bangunan candi merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia pada
zaman megalitikum yang berupa punden berundak-undak kemudian mendapat
pengaruh dari kebudayaan India sehingga menjadi wujud sebuah candi.
d)
Seni Pertunjukkan
Wayang
Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia dan pertunjukan
wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Wujud akulturasi
dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon cerita dari
kisah Ramayana maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India.
D. Perkembangan Kebudayaan Budha
Proses berkembangnya
agama Budha juga dimulai dengan lahirnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Budha.
Salah satu kerajaan Budha terbesar di Indonesia adalah kerajaan Sriwijaya yang
merupakan masa keemasan agama Budha. Bahkan Sriwijaya menjadi salah satu pusat
pengembangan agama Buddha di Asia Tenggara. Hal ini terlihat pada catatan
seorang sarjana dari China bernama I-Tsing yang melakukan perjalanan ke India
dan Nusantara serta mencatat perkembangan agama Buddha disana. Biarawan Buddha
lainnya yang mengunjungi Indonesia adalah Atisa, Dharmapala, seorang profesor
dari Nalanda, dan Vajrabodhi, seorang penganut agama Buddha yang berasal dari
India Selatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan
bahwa :
1)
Letak Indonesia yang strategis dan penghasil
rempah-rempah membuat Indonesia dikunjungi bangsa asing yang berniat berdagang
sekaligus menyebarkan agama.
2)
Berkembangnya kebudayaan India (Hindu-Budha)
ditandai dengan berdirinya berbagai kerajaan yang bercorak Hindu-Budha.
3)
Hadirnya kebudayaan India menambah
keanekaragaman budaya di Indonesia.
4)
Kebudayaan India mempengaruhi banyak aspek
kehidupan di Indonesia diantaranya : bidang kepercayaan atau agama, bahasa,
organisasi sosial kemasyarakatan, bidang sosial, system pengetahuan, teknologi
dan kesenian.
B. Saran
1)
Kita sebagai generasi muda hendaknya
melestarikan budaya dan peninggalan sejarah.
2)
Sebagai negara yang mempunyai posisi strategis
yang sering mendapat pengaruh kebudayaan asing hendaknya kita mampu memfilter
sehingga kebudayaan asli Indonesia itu sendiri tidak hilang.
3)
Sebagai warga Negara yang cinta pada tanah air,
hendaknya kita mampu menerapkan nilai-nilai budaya yang positif agar bangsa
kita ini menjadi bangsa yang berkarakter.
DAFTAR PUSTAKA
hhtp://klubnova.tabloidnova.com/KlubNova/Artikel/Aneka-Tips/Tips-Rumah/Cara-Pilih-Cobek-Batu
diunduh tanggal 19 Mei 2013, pukul 10:09
Utomo,
Bambang Budi. 2009. Atlas Sejarah Indonesia Masa Prasejarah (Hindu-Budha).
Jakarta : Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
--------.
2010. Atlas Sejarah Indonesia Masa Klasik (Hindu-Buddha), Jakarta : Kementrian
Kebudayaan dan Pariwisata.
Zulkifli,
dkk. (2009). Konsep Dasar IPS.Pekanbaru: Cendikia Insani.
No comments:
Post a Comment