Sunday 22 October 2017

Teknik Budidaya Ikan Gurame


Teknik Budidaya Ikan Gurame


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Ikan terdapat di daerah perikanan laut dan daerah perikanan darat. Banyak sekali macam ikan yang terdapat di daerah perikanan darat. Ikan tersebut dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu ikan peliharaan, ikan buas dan ikan liar. Ikan merupakan salah satu sumber protein bagi manusia, antara lain ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Merupakan salah satu ikan labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae. Ikan gurame adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani, hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi.
Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sudah cukup dikenal dan banyak diminati di Indonesia. Hal ini karena ikan gurame memiliki kelebihan yaitu rasa daging yang enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah lama dikenal orang dan telah banyak dibudidayakan. Namun usaha-usaha yang dilakukan untuk menunjang ke arah budi daya yang intensif belum banyak dilaksanakan.
Seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya pertambahan penduduk yang diiringi dengan semakin meningkatnya kebutuhan protein hewani oleh masyarakat setiap tahunnya maka, perlu adanya peningkatan produksi ikan gurame, maka perlu adanya perluasan pembudidayaan ikan gurame dengan peningkatan produksi ikan secara massal, baik secara kuantitas maupun kualitasnya, sehingga dapat dijadikan sebagai komoditas baru terhadap ikan lain yang biasa dipasarkan.

1.2  Tujuan Penulisan
1.2.1        Mengetahui bagaimana perkembangan Usaha Perikanan di Indonesia
1.2.2        Mengetahui Teknik Budidaya Perikanan
1.2.3        Mengetahui cara Pemberian Nutrisi dan Pakan
1.2.4        Mengetahui Hama dan Penyakit serta Pengobatannya
1.2.5        Mengetahui Analisa Usaha

1.3  Manfaat Penulisan
1.3.1        Dapat mengetahui bagaimana perkembangan usaha Perikanan di Indonesia
1.3.2        Dapat mengetahui Teknik Budidaya Perikanan
1.3.3        Dapat mengetahui cara Pemberian Nutrisi dan Pakan
1.3.4        Dapat mengetahui Hama dan Penyakit serta Pengobatannya
1.3.5        Dapat mengetahui Analisa Usaha




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Perkembangan Usaha Perikanan di Indonesia
Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuning - kuningan / keperak - perakan. Ikan gurame merupakan keluarga Anabantidae, keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici.
Ikan gurami berasal dari perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia, Thailands, Ceylon dan Australia. Pertumbuhan ikan gurame agak lambat dibanding ikan air tawar jenis lain. Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikan kalau, kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya “GiantGouramy”, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.
Potensi alam di indonesia terbilang cukup luas untuk berbagai bidang usaha. Dalam kesempatan ini, mari kita bahas bersama mengenai potensi budidaya ikan air tawar. Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar, selain untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan pertambangan. Sejauh mana potensi alam Indonesia untuk budidaya ikan air tawar? Mari kita gali bersama.
Pada tahun 2010, produksi perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-13 terbesar di dunia. Meski secara statistik, tingkat konsumsi ikan Indonesia masih terbilang rendah, yakni 30,47 kg/kapita/tahun, jika dibandingkan tingkat konsumsi ikan Malaysia yang mencapai 45 kg/kapita tahun, namun potensi budidaya ikan air tawar tetap menjanjikan. Karena faktanya, produksi ikan kita yang melimpah itu juga menjadi devisa negara melalui ekspor perikanan yang dilakukan para nelayan lokal.
Berbagai potensi itu didukung dengan kondisi geografis Indonesia yang strategis di titik silang perdagangan dunia. Sayangnya, pemerintah baru menangkap potensi ini pascareformasi, setelah Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) dengan berani dan mencengangkan membentuk Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebagai bagian dari Kabinet Persatuan Nasional.
Seperti diketahui, sebelum masa reformasi, fokus pembangunan Indonesia lebih diarahkan pada pembangunan agrarian dan industri pertambangan. Baru pada masa Gus Dur, potensi kelautan dan perikanan dilirik. Dengan potensi laut dan perikanan yang besar, memang Indonesia seharusnya mampu menjadi pemasok hasil perikanan terbesar yang mampu “memberi makan” dunia. Di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia yang 230 juta orang dan bila digabungkan dengan kawasan Asia lainnya, bisa mencapai jumlah 2 milyar orang, menjadi pasar produk perikanan yang sangat cerah.
Maka bukan bualan jika Kementerian Kelautan RI sejak tahun 2010 lalu telah mencanangkan diri sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar tahun 2015. Tahun 2015, diharapkan produksi budidaya ikan air tawar dan laut Indonesia meningkat hingga 30% per tahun.

2.2  Teknis Budidaya
Cara budidaya ikan gurami tidaklah sulit & keuntunganyapun menjanjikan sangat besar, kebanyakan orang mengalami kegagal di karenakan :
-          Tidak di perhatikan setingan kolam
-          Pemula/pemain baru yang terburu buru akan hasil yang besar tanpa mempertimbangkan resiko
-          Kurang matangnya informasi bagaimana cara budidaya
-          Kuncinya adalah SETINGAN KOLAM buat senyaman mungkin air kolam untuk beradaptasi.

2.3  Pemberian Nutrisi Dan Pakan
2.3.1        Pemberian Nutrisi/Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

2.3.2        Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun. 

2.4  Hama, Penyakit Dan Pengobatannya
2.4.1        Penyakit
Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya. Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut: 
-          Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
-          Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu 
-          Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.
Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya: 
-          Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
-          Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
-          Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
-          Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus.
-          Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.
-          Pengobatan dengan Neguvon. Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk pembe-rantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi 0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari.

2.4.2        Hama
Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung pemangsa.

2.5  Analisa Data Usaha Budidaya Ikan Gurami
Usaha ikan gurami adalah usaha yang menjanjikan. Pasar masih terbuka lebar. Restoran, supermarket, rumah makan, warung kaki lima bahkan usaha catering selalu membutuhkan Gurami sebagai menunya. Dengan harga jual dari petani sekarang yang mencapai Rp 20.000,- maka bisa disimpulkan bahwa budidaya gurami adalah budidaya emas hidup. Bagaimana tidak anda bisa bisnis gurami mulai dari jual telor gurami (persarang sudah mencapai Rp 90.000,- dengan banyak 7000 telur), pembibitan, pembesaran bahkan pemasarannya. Tulungagung sebagai sentra gurami saat ini mengalami kualahan memenuhi stok nasional akan kebutuhan gurami.
-          Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm
-          Ukuran bibit 5cm sebesar kuku jempol sebanyak 2000 ekor
-          Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga persak 130 ribu membutuhkan 3 sak
-          Pakan tambahan alami bias di berikan daun keladi dan daun kangkung

Modal:
No
Data Usaha Pembesaran Ikan Gurami
1
Bibit ikan 5 cm
Rp.     500
500 x 2.000
Rp.  1.000.000
2
Pakan apung pf.1000 – 3 sak
Rp.130.000
 3 sak x 130.000
Rp.  390.000
3
Pakan Tambahan
    –
4
Obat
Rp. 25.000
Rp.    25.000
x
Jumlah modal
Rp.  1.415.000

Total modal keseluruhan Rp.1.415.000 meliputi sebagai berikut :
-          Benih guramih Rp.1.000.000
-          Pakan Rp.390.000
-          Obat Rp.25.000

Keuntungan
-          Harga konsumsi Gurami Rp.30.000
-          Prakiraan hasil penghitungan umum selama 12 bulan,panen 1kg isi 3 ekor. jadi 2000 ekor guramih di bagi 3 ekor = 666 kg dikalikan harga konsumsi Rp.30.000/kg =Rp.19.980.000
-          Pendapatan jual = Rp.19.980.000 di kurangi modal Rp.1.415.000
-          Keuntungan = Rp.18.565.000



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Bila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami selaku penulis minta maaf yang sebesar-besarnya.

3.1  Kesimpulan
Pemberdayaan dan perawatan yang baik sangat penting dalam upaya pencegahan terjadinya penyakit pada ikan gurame.

3.2  Saran
Semoga karya tulis ilmiah yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan tidak lupa pula kami berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan gambaran kepada masyarakat, tentang bagaimanakah cara membudidayakan ikan gurame yang baik.



DAFTAR PUSTAKA


RUSDI, Taufiq. Usaha budidaya Ikan Gurame. Jakarta : CV. simplek, 1987
SITANGGANG, M. Budidaya Gurame. Jakarta : Penerbit Swadaya, 1999

  
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR         .............................................................................       i
DAFTAR ISI             .........................................................................................       ii

BAB I       PENDAHULUAN          .................................................................       1
1.1  Latar Belakang            .................................................................       1
1.2  Tujuan Penulisan         .................................................................       1
1.3  Manfaat Penulisan      .................................................................       2

BAB II      PEMBAHASAN             .................................................................       3
2.1  Perkembangan Usaha Perikanan di Indonesia.............................       3
2.2  Teknik Budidaya..................................................... ....................      4
2.3  Pemberian Nutrisi dan Pakan  ......................................................      4
2.4  Hama, Penyakit dan Pengobatannya  ..........................................      5
2.5  Analisa Data Usaha Budidaya Ikan Gurami  ..............................      6

BAB III    PENUTUP           .............................................................................       8
3.1  Kesimpulan     .............................................................................       8
3.2  Saran               .............................................................................       8
                 
DAFTAR PUSTAKA          .............................................................................       9




No comments:

Post a Comment

Makalah Sewa Menyewa

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. serta sholawat dan salam kepada junjungan kita N abi besar...