LAPORAN BIMBINGAN KONSELING
BAB I
PENDAHULUAN
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang
yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak,
remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan pengertian
konseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (yang disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi oleh klien.
Bimbingan dan konseling merupakan layanan dalam sekolah yang bertujuan
untuk membentuk dan memantapkan pribadi-pribadi yang baik pada siswa, juga
membantu proses perkembangan siswa dengan segala macam hambatannya. Dalam suatu
sekolah dengan sekolah yang lainnya mempunyai cara yang berbeda dalam
memberikan pelayanan ini, entah itu dalam hal fasilitas, teknik maupun yang
lainnya. Observasi ini bertujuan untuk mencari tahu tentang bagaimana
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sistem layanan bimbingan dan
konseling di SMPN 5 Mutiara?
2.
Bagaimana pelaksanaan keenam bidang bimbingan
bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui dan memahami bagaimana sistem
layanan bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara.
2.
Mengetahui dan memahami bagaimana pelaksanaan
keenam bidang bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Sekolah dan Profil BK di Sekolah
2.1.1
Profil
SMPN 5 Mutiara
Profil Gambaran Umum
a.
Nama :
SMPN 5 Mutiara
b.
Alamat :
Jl. Beureunuen – Kembang Tanjong Dayah Adan
c.
Kabupaten :
Pidie
d.
Provinsi :
Aceh
e.
Status :
Negeri
2.1.2
Visi
dan Misi Sekolah
“
Menciptakan Siswa Cerdas Dan Bertaqwa Serta Berakhlak yang Mulia.”
b.
Misi Sekolah
§
Mempersiapkan dan Melaksanakan Pembelajaran yang
Efektife, Inovasi, Integratife, Aplikatife dan Islami.
§
Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa dalam
Berfikir dan Berbuat Kreatif dan Rasional
§
Menanamkan Nilai Imtek dan Imtaq dalam Proses
Pembelajaran
§
Membiasakan Perilaku Islami dalam Kehidupan
Sehari-hari.
2.2 Profil BK Di SMPN 5 Mutiara
2.2.1
Guru
BK : Novi Sunasti
Di dalam ruang bimbingan dan konseling SMPN 5 Mutiara terdapat ruang
konseling individu, ruang arsip dan juga ruang diskusi kelompok.
2.3 Dasar Pengembangan Dan Penyusunan Program
2.3.1
Pengertian
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu
yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan
pengertian konseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (yang disebut konselor) kepada individu
yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Bimbingan dan Konseling mempunyai persamaan dan perbedaan.
Persamaanya yaitu terletak pada tujuan yang hendak dicapai, yaitu sama-sama
berusaha untuk memandirikan individu, sama-sama diterapkan dalam program
persekolahan dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan
masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan. Sedangkan perbedaannya
terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan. Dari segi
isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi
dan kegiatan pengumpilan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi
pencegahan. Sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam
pertemuan tatap muka antara konselor dan klien. Dilihat dari segi tenaga yang
menyelenggarakan, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas,
kepala sekolah, dan orang-orang dewasa lainnya kepada individu yang
memerlukannya. Sedangkan konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga yang telah
terdidik dan terlatih. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konseling itu
merupakan bentuk khusus dari bimbingan.
2.3.2
Latar
Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling
·
Latar Belakang Psikologis
Dalam proses pendidikan disekolah, siswa sebagai subjek
didik, merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Siswa
sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan
dan dinamika dalam interaksinya dengan lingkungannya. Sebagai pribadi yang unik,
terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Hal
tersebut merupakan beberapa aspek psikologis dalam pendidikan yang bersumber
dari siswa sebagai subjek didik dan dapat menimbulkan berbagai masalah.Timbulnya
masalah-masalah psikologis menuntut adanya upaya pemecahan melalui layanan
bimbingan dan konseling.
·
Latar Belakang Sosial
Derasnya perubahan sosial dan makin kompleksnya keadaan
masyarakat akan meningkatkan derajat rasa tidak aman bagiremaja dan pemuda. Kehidupan
yang terlalu berorientasi pada kemajuan dalam bidang material telah menelantarkan
supraempiris manusia sehingga terjadi pemiskinan ruhaniyah dalam dirinya. Kondisi
ini sangat kondusif bagi berkembangnya masalah-masalah pribadi yang terekspresikan
dalam suasana psikologis yang kurang nyaman seperti perasaan cemas, stress, perasaan
terasing serta sering terjadi penyimpangan moral dalam sistem nilai. Atas dasar
keadaan tersebut sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan harus bertanggung jawab
untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri. Oleh karena
itu, sangatlah diperlukan adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
·
Latar Belakang Pedagogis
Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah
dan berlangsung seumur hidup. Tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan
kepribadian secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Untuk menuju
tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan pendidikan hendaknya
bersifat menyeluruh yang tidak hanya berupa kegiatan pengajaran, akan tetapi
juga diberikan layanan-layanan untuk mengembangkan kepribadian mereka, yaitu melalui
adanya layanan bimbinga dan konseling.
2.3.3
Asas-asas
Bimbingan dan Konseling
Dalam menyelenggarakan layanan BK di sekolah hendaknya
mengacu pada asas-asas bimbingan dan konseling. Asas-asas BK merupakan
ketentuan-ketentuan yang harus di terapkan dalam penyelenggaraan pelayanan itu.
Apabila asas-asas itu diikuti dan terselenggara dengan baik dapat diharapkan
proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan, sebaliknya
apabila asas-asa itu diabaikan sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana
itu akan berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling. Asas-asas yang dimaksudkan
adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian,
kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan
tut wuri handayani.
2.3.4
Fungsi
Bimbingan dan Konseling
·
Fungsi Pemahaman
Denganfungsi ini memungkinkan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan peningkatan perkembangan dari kehidupan konseli
memahami berbagai hal yang essensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan
klien. Pemahaman yang paling perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan
konseling adalah pemahaman tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh
konseli sendiri dan oleh pihak-pihak lain yang membantu klien, termasuk juga
pemahaman tentang lingkungan diri klien.
·
Fungsi Pencegahan
Layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi pencegahan artinya
merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Bagi konselor
profesional yang misi tugasnya dipenuhi dengan perjuangan untuk menyingkirkan
berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangan individu, pencegahan tidak
sekedar merupakan ide yang bagus, tetapi adalah suatu keharusan yang bersifat
etis. Oleh karena itu fungsi pencegahan bagi konselor merupakan bagian dari
tugas yang sangat penting.
·
Fungsi Pengentasan
Walaupun fungsi pemahaman dan pencegahan telah dilakukan, namun mungkin
saja konseli masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Individu yang mengalami
masalah akan merasa ada sesuatu yang tidak nyaman pada dirinya dan akan datang
pada konselor dengan tujuan untuk dientaskannya masalah tersebut. Disinilah
fungsi pengentasan itu berperan.
·
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
dapat membantu para konseli dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya
secara mantap, terarah dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini, hal-hal yang
dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap.
2.3.5
Bidang
Bimbingan
·
Bidang Kehidupan Pribadi
Yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya
secara realistik.
·
Bidang Kehidupan Sosial
Bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
·
Bidang Kegiatan Belajar
Bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah dan belajar secara mandiri.
·
Bidang Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pemantapan
Karir
Bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil
keputusan karir.
·
Bidang Kehidupan Berkeluarga
Bidang pelayanan yang membantu
peserta didik dalam merencanakan kehidupan keluarga dan keragaman persoalan
persiapan membentuk keluarga.
·
Bidang Kehidupan Keberagaman
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik
untuk memantapkan diri dalam memahami dan melaksanakan nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan pribadi dan sosial.
2.4 Aktivitas Guru BK di Sekolah
Bimbingan dan Konseling di SMPN 5 Mutiara belum ada struktur
organisasinya. Bimbingan dan konseling disini hanya terdiri dari satu guru BK.
Asas keahlian merupakan usaha bimbingan dan konseling dilakukan secara
teratur, sistematik dan dengan menggunakan prosedur, teknik serta alat yang
memadai. Asas keahlian ini akan menjamin keberhasilan usaha bimbingan dan
konseling dan selanjutnya keberhasilan bimbingan dan konseling akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dengan penerapan asas keahlian ini akan
menunjukkan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan
profesional yang diselenggarakan oleh tenaga ahli khusus dididik untuk
melaksanakan pekerjaan itu. Inti dari asas keahlian ini adalah bahwa pelayanan
bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh
orang-orang yang berpendidikan khusus tentang bimbingan dan konseling agar
usaha pelayanan ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan mendapat
kepercayaan dari masyarakat.
Apabila seorang konselor atau guru BK berasal dari latar belakang
pendidikan yang bukan jurusan bimbingan dan konseling, maka guru tersebut
tentunya harus segera menyesuaikan dan berusaha untuk mendalami tentang
bimbingan dan konseling agar bisa setara dengan mereka yang berlatar belakang
pendidikan dari bimbingan dan konseling. Seperti narasumber yang saya
wawancarai merupakan guru BK yang berasal dari lulusan prodi psikologi
pendidikan. Beliau mengatakan bahwa untuk pertama kali harus mengajar bimbingan
dan konseling Beliau mengalami kesulitan dan hambatan. Mungkin karena masih
kurang pengetahuan dan belum terbiasa, walaupun menurut beliau psikologi dan
bimbingan dan konseling mempunyai kaitan dan bahkan bimbingan dan konseling
merupakan bagian dari psikologi. Secara kejiwaan, psikologi lebih mendalami
daripada bimbingan dan konseling. Untuk itu beliau terus belajar dan banyak
bertanya dan berdiskusi dengan sesama guru BK yang lebih ahli agar bisa
mengejar pengetahuan yang belum beliau kuasai dan bisa menjadi tenaga yang
benar-benar ahli.
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling terdapat enam bidang layanan,
yaitu bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar, belajar karier, bidang
berkeluarga dan bidang keberagamaan. Masing-masing bidang ini mempunyai cara
tersendiri untuk memaksimalkan bidang layanan tersebut. Pelaksanan ke enam
bidang layanan ini di SMPN 5 Mutiara dilakukan melalui materi saat jam
bimbingan dan konseling di kelas dan memalui konsultasi atau konseling di ruang
BK.
Saat masih menggunakan kurikulum KTSP, semua kelas mendapat jam pelajaran
bimbingan dan konseling. Jam di pembelajaran di kelas ini dimanfaatkan guru BK
untuk mengenali siswa-siswinya dan mengajak mereka untuk bisa akrab dan sering
pergi ke ruang BK ketika mengalami kesulitan atau butuh konsultasi. Selain itu
kegiatan inti dari pembelajaran di kelas ini adalah memberikan materi tentang
layanan bimbingan dan konseling. Materi yang diberikan menggunakan panduan
rencana pembelajaran yang dibuat sendiri oleh guru bimbingan dan konseling.
Materi yang diberikan berupa beberapa topik permasalahan yang di setiap topik
ini mengandung beberapa jenis bidang layanan, jenis layanan dan fungsi layanan
bimbingan dan konseling. Seperti yang saya baca dari contoh RPP di kelas X
selama satu semester terdapat delapan topik permasalahan, yaitu sebagai
berikut:
·
Orientasi Sekolah. Pada topik permasalahan ini
mengandung bidang bimbingan pribadi dan bidang bimbingan belajar. Jenis
layanannya adalah layanan orientasi dan merupakan fungsi layanan pemahaman.
Pada topik permasalahan ini siswa akan diberi materi tentang pengenalan sekolah
seperti pengenalan tentang fasilitas sekolah, struktur organisasi sekolah, guru
dan karyawan beserta tugas dan wewenangnya, serta visi dan misi sekolah. Topik
orientasi sekolah ini biasanya dilaksanakan atau diberikan pada saat awal
ajaran baru.
·
Hak dan Kewajiban Siswa. Tata tertib
sekolah. Bidang bimbingan yang terkandung dalam topik ini adalah bidang
bimbingan pribadi, sosial dan belajar. Merupakan jenis layanan informasi dan
merupakan fungsi pemahaman. Disini siswa akan diberi materi tentang hak dan
kewajibannya sebagai warga sekolah dan bagaimana mereka harus mematuhi tata
tertib dengan segala konsekuensinya.
·
Pemahaman Diri. Bidang bimbingan yang terkandung
di dalamnya adalah bidang bimbingan pribadi. Termasuk jenis layanan informasi
dan merupakan fungsi pemahaman. Disini materi yang diberikan adalah tentang
bagaimana mengenal dan memahami karakteristik diri sendiri. Topik permasalahan
ini hanya berorientasi pada bidang bimbingan pribadi. Siswa akan diberi arahan
untuk mengenali diri dengan bakat yang mereka punyai dan memahami kelebihan dan
kekurangan apa yang mereka miliki.
·
Konsep Diri. Bidang bimbingan yang
terkandung di dalamnya adalah bidang bimbingan pribadi dan sosial. Jenis
layanan informasi dan merupakan fungsi pemahaman. Pada topik ini siswa akan
diberi materi tentang pengertian konsep diri dan apa saja unsur-unsur dari
konsep diri, apa saja konsep diri yang positif dan apa saja konsep diri yang
negatif.
·
Nilai-Nilai Kehidupan. Bidang bimbingan yang
terkandung di dalamnya adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan karir.
Merupakan jenis layanan informasi dan fungsi layanan pemahaman dan pencegahan.
Disini siswa akan diberi materi tentang nilai-nilai kehidupan, bagaimana
bersosialisasi dengan nilai-nilai kehidupan dan bagaimana mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai kehidupan.
·
Eksplorasi Dan Potensi Dasar. Bidang layanan
yang terkandung dalam topik ini adalah bidang bimbingan pribadi dan belajar.
Jenis layanan informasi dan merupakan fungsi layanan pemahaman. Pada topik ini
siswa akan diberi materi tentang paradigma belajar yang benar, bagaimana
mengenali potensi dasar untuk belajar dan cara menyusun rencana pengembangan potensi
dasar.
·
Evaluasi Diri Setiap Waktu. Bidang
bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang bimbingan pribadi, sosial
dan belajar. Jenis layanan konten dan merupakan fungsi pemahaman, pencegahan
dan pengentasan. Pada topik ini siswa diberi materi tentang cara mengevaluasi
prestasi pada semester sebalumnya, mengevaluasi sikap dan perilakunya selama
ini, mengevaluasi kegiatannya dalam beribadah dan menyusun rencana dan strategi
pengembangan dirinya.
·
Psikologi Remaja. Bidang bimbingan yang ada di dalamnya
adalah bidang bimbingan pribadi dan sosial, jenis layanan informasi dan
merupakan fungsi layanan pemahaman, pencegahan dan pengentasan. Pada topik ini
siswa akan diberi materi tentang mengenali ciri-ciri perkembangan remaja,
tugas-tugas perkembangan remaja, dan masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi
remaja. Dari kedelapan topik permasalahan tersebut, bidang bimbingan pribadi
selalu terkandung di dalamnya, hal ini berarti bahwa bidang bimbingan pribadi
merupakan bidang bimbingan yang paling penting bagi siswa dan bidang bimbingan
yang paling ditonjolkan.
Materi tersebut diberikan agar siswa mempunyai pengetahuan dan gambaran
mengenai bidang layanan bimbingan dan konseling, sehingga nanti ketika mereka
mengalami kesulitan mereka bisa berkonsultasi langsung dengan guru BK. Jadi
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas berupa materi yang
didalamnya mengandung bidang-bidang bimbingan dan layanan-layanan bimbingan,
serta dijelaskan pula fungsi bimbingan dan konseling apa yang terdapat dalam
materi tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Layanan bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara dilaksanakan melalui
dua cara, yaitu melalui pembelajaran/materi yang diberikan pada jam pelajaran
bimbingan dan konseling, dan melalui konsultasi/layanan bimbingan melalui ruang
BK. Dalam pemberian materi, guru BK menggunakan RPP yang dibuat sendiri sebagai
acuan. Setiap materi/dalam BK disebut topik permasalahan. Di dalamnya
mengandung enam bidang bimbingan dan disebutkan termasuk dalam fungsi bimbingan
dan konseling yang mana.
Setiap hari pasti ada
siswa yang ke ruang BK, entah itu ingin konsultasi atau karena ada masalah.
Rata-rata ada 3-4 siswa yang datang. Hal yang dikonsultasikan siswa juga
beragam, dimulai dari masalah pribadi sampai masalah keberagamaan. Semua bidang
bimbingan hampir pernah dikonsultasikan. Yang paling sering adalah di bidang
karier, terutama untuk kelas XII. Paling jarang yang di konsultasikan adalah
bidang kehidupan berkeluarga.
Perubahan kurikulum
dari KTSP menjadi kurikulum 2013 membuat layanan bimbingan dan konseling mengalami
hambatan dan tidak bisa memberikan layanan secara maksimal, karena pada
kurikulum 2013 tidak ada lagi jam untuk BK. Pelayanan hanya melalui konsultasi
di ruang BK serta keterdekatan antara siswa dan guru BK juga menjadi
terhambat.
3.2 Saran
3.2.1
Saran untuk Guru Pembimbing
·
Mengadakan sosialisasi tentang bimbingan dan
konseling setelah jam sekolah selesai atau di hari libur beberapa kali.
3.2.2
Saran untuk Guru Mata Pelajaran
·
Lebih perhatian kepada siswa.
·
Ikut mencari tahu apakah ada masalah yang sedang
dihadapi siswa apa bilaada siswa yang tidak masuk tanpa alasan
DAFTAR PUSTAKA
Erman
Amti&Marjohan. 1992/1993. Bimbingan dan Konseling. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktirat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan
Prayitno dan Erman
Amti. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
W.S. Winkel.
1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT
Grasindo
Sukardi Dewa Ketut.
2000. Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta
No comments:
Post a Comment