Thursday 29 December 2016

LP BIMBINGAN KONSELING

LAPORAN BIMBINGAN KONSELING


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan pengertian konseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (yang disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Bimbingan dan konseling merupakan layanan dalam sekolah yang bertujuan untuk membentuk dan memantapkan pribadi-pribadi yang baik pada siswa, juga membantu proses perkembangan siswa dengan segala macam hambatannya. Dalam suatu sekolah dengan sekolah yang lainnya mempunyai cara yang berbeda dalam memberikan pelayanan ini, entah itu dalam hal fasilitas, teknik maupun yang lainnya. Observasi ini bertujuan untuk mencari tahu tentang bagaimana pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sistem  layanan bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara?
2.      Bagaimana pelaksanaan keenam bidang bimbingan bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara?

1.3  Tujuan 
1.      Mengetahui dan memahami bagaimana sistem  layanan bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara.
2.      Mengetahui dan memahami bagaimana pelaksanaan keenam bidang bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Profil Sekolah dan Profil BK di Sekolah
2.1.1        Profil SMPN 5 Mutiara
Profil Gambaran Umum
a.       Nama               : SMPN 5 Mutiara
b.      Alamat                        : Jl. Beureunuen – Kembang Tanjong Dayah Adan
c.       Kabupaten       : Pidie
d.      Provinsi           : Aceh
e.       Status              : Negeri

2.1.2        Visi dan Misi Sekolah
a.       Visi Sekolah
“ Menciptakan Siswa Cerdas Dan Bertaqwa Serta Berakhlak yang Mulia.”
b.      Misi Sekolah
§  Mempersiapkan dan Melaksanakan Pembelajaran yang Efektife, Inovasi, Integratife, Aplikatife dan Islami.
§  Mengembangkan Bakat dan Minat Siswa dalam Berfikir dan Berbuat Kreatif dan Rasional
§  Menanamkan Nilai Imtek dan Imtaq dalam Proses Pembelajaran
§  Membiasakan Perilaku Islami dalam Kehidupan Sehari-hari.

2.2  Profil BK Di SMPN 5 Mutiara
2.2.1        Guru BK        : Novi Sunasti
Di dalam ruang bimbingan dan konseling SMPN 5 Mutiara terdapat ruang konseling individu, ruang arsip dan juga ruang diskusi kelompok.

2.3  Dasar Pengembangan Dan Penyusunan Program
2.3.1        Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan pengertian konseling adalah suatu proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (yang disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Bimbingan dan Konseling mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaanya yaitu terletak pada tujuan yang hendak dicapai, yaitu sama-sama berusaha untuk memandirikan individu, sama-sama diterapkan dalam program persekolahan dan sama-sama mengikuti norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan itu diselenggarakan. Sedangkan perbedaannya terletak pada segi isi kegiatan dan tenaga yang menyelenggarakan. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpilan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan. Sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara konselor dan klien. Dilihat dari segi tenaga yang menyelenggarakan, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, dan orang-orang dewasa lainnya kepada individu yang memerlukannya. Sedangkan konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konseling itu merupakan bentuk khusus dari bimbingan.

2.3.2        Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling
·         Latar Belakang Psikologis
Dalam proses pendidikan disekolah, siswa sebagai subjek didik, merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Siswa sebagai individu yang dinamis dan berada dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksinya dengan lingkungannya. Sebagai pribadi yang unik, terdapat perbedaan individual antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Hal tersebut merupakan beberapa aspek psikologis dalam pendidikan yang bersumber dari siswa sebagai subjek didik dan dapat menimbulkan berbagai masalah.Timbulnya masalah-masalah psikologis menuntut adanya upaya pemecahan melalui layanan bimbingan dan konseling.
·         Latar Belakang Sosial
Derasnya perubahan sosial dan makin kompleksnya keadaan masyarakat akan meningkatkan derajat rasa tidak aman bagiremaja dan pemuda. Kehidupan yang terlalu berorientasi pada kemajuan dalam bidang material telah menelantarkan supraempiris manusia sehingga terjadi pemiskinan ruhaniyah dalam dirinya. Kondisi ini sangat kondusif bagi berkembangnya masalah-masalah pribadi yang terekspresikan dalam suasana psikologis yang kurang nyaman seperti perasaan cemas, stress, perasaan terasing serta sering terjadi penyimpangan moral dalam sistem nilai. Atas dasar keadaan tersebut sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan harus bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
·         Latar Belakang Pedagogis
Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Tujuan inti dari pendidikan adalah perkembangan kepribadian secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing. Untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh yang tidak hanya berupa kegiatan pengajaran, akan tetapi juga diberikan layanan-layanan untuk mengembangkan kepribadian mereka, yaitu melalui adanya layanan bimbinga dan konseling.

2.3.3        Asas-asas Bimbingan dan Konseling
Dalam menyelenggarakan layanan BK di sekolah hendaknya mengacu pada asas-asas bimbingan dan konseling. Asas-asas BK merupakan ketentuan-ketentuan yang harus di terapkan dalam penyelenggaraan pelayanan itu. Apabila asas-asas itu diikuti dan terselenggara dengan baik dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan, sebaliknya apabila asas-asa itu diabaikan sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu akan berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling. Asas-asas yang dimaksudkan adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan tut wuri handayani.

2.3.4        Fungsi Bimbingan dan Konseling
·         Fungsi Pemahaman
Denganfungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan perkembangan dari kehidupan konseli memahami berbagai hal yang essensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. Pemahaman yang paling perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh pihak-pihak lain yang membantu klien, termasuk juga pemahaman tentang lingkungan diri klien.
·         Fungsi Pencegahan
Layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Bagi konselor profesional yang misi tugasnya dipenuhi dengan perjuangan untuk menyingkirkan berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangan individu, pencegahan tidak sekedar merupakan ide yang bagus, tetapi adalah suatu keharusan yang bersifat etis. Oleh karena itu fungsi pencegahan bagi konselor merupakan bagian dari tugas yang sangat penting.
·         Fungsi Pengentasan
Walaupun fungsi pemahaman dan pencegahan telah dilakukan, namun mungkin saja konseli masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Individu yang mengalami masalah akan merasa ada sesuatu yang tidak nyaman pada dirinya dan akan datang pada konselor dengan tujuan untuk dientaskannya masalah tersebut. Disinilah fungsi pengentasan itu berperan.
·         Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat membantu para konseli dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini, hal-hal yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap.
2.3.5        Bidang Bimbingan
·         Bidang Kehidupan Pribadi
Yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.
·         Bidang Kehidupan Sosial
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
·         Bidang Kegiatan Belajar
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.

·         Bidang Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pemantapan Karir
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
·         Bidang Kehidupan Berkeluarga
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam merencanakan kehidupan keluarga dan keragaman persoalan persiapan membentuk keluarga.
·         Bidang Kehidupan Keberagaman
Bidang pelayanan yang membantu peserta didik untuk memantapkan diri dalam memahami dan melaksanakan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan pribadi dan sosial.

2.4  Aktivitas Guru BK di Sekolah
Bimbingan dan Konseling di SMPN 5 Mutiara belum ada struktur organisasinya. Bimbingan dan konseling disini hanya terdiri dari satu guru BK.
Asas keahlian merupakan usaha bimbingan dan konseling dilakukan secara teratur, sistematik dan dengan menggunakan prosedur, teknik serta alat yang memadai. Asas keahlian ini akan menjamin keberhasilan usaha bimbingan dan konseling dan selanjutnya keberhasilan bimbingan dan konseling akan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Dengan penerapan asas keahlian ini akan menunjukkan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional yang diselenggarakan oleh tenaga ahli khusus dididik untuk melaksanakan pekerjaan itu. Inti dari asas keahlian ini adalah bahwa pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan khusus tentang bimbingan dan konseling agar usaha pelayanan ini dapat berjalan sebagaimana mestinya dan mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Apabila seorang konselor atau guru BK berasal dari latar belakang pendidikan yang bukan jurusan bimbingan dan konseling, maka guru tersebut tentunya harus segera menyesuaikan dan berusaha untuk mendalami tentang bimbingan dan konseling agar bisa setara dengan mereka yang berlatar belakang pendidikan dari bimbingan dan konseling. Seperti narasumber yang saya wawancarai merupakan guru BK yang berasal dari lulusan prodi psikologi pendidikan. Beliau mengatakan bahwa untuk pertama kali harus mengajar bimbingan dan konseling Beliau mengalami kesulitan dan hambatan. Mungkin karena masih kurang pengetahuan dan belum terbiasa, walaupun menurut beliau psikologi dan bimbingan dan konseling mempunyai kaitan dan bahkan bimbingan dan konseling merupakan bagian dari psikologi. Secara kejiwaan, psikologi lebih mendalami daripada bimbingan dan konseling. Untuk itu beliau terus belajar dan banyak bertanya dan berdiskusi dengan sesama guru BK yang lebih ahli agar bisa mengejar pengetahuan yang belum beliau kuasai dan bisa menjadi tenaga yang benar-benar ahli.
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling terdapat enam bidang layanan, yaitu bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar, belajar karier, bidang berkeluarga dan bidang keberagamaan. Masing-masing bidang ini mempunyai cara tersendiri untuk memaksimalkan bidang layanan tersebut. Pelaksanan ke enam bidang layanan ini di SMPN 5 Mutiara dilakukan melalui materi saat jam bimbingan dan konseling di kelas dan memalui konsultasi atau konseling di ruang BK.
Saat masih menggunakan kurikulum KTSP, semua kelas mendapat jam pelajaran bimbingan dan konseling. Jam di pembelajaran di kelas ini dimanfaatkan guru BK untuk mengenali siswa-siswinya dan mengajak mereka untuk bisa akrab dan sering pergi ke ruang BK ketika mengalami kesulitan atau butuh konsultasi. Selain itu kegiatan inti dari pembelajaran di kelas ini adalah memberikan materi tentang layanan bimbingan dan konseling. Materi yang diberikan menggunakan panduan rencana pembelajaran yang dibuat sendiri oleh guru bimbingan dan konseling. Materi yang diberikan berupa beberapa topik permasalahan yang di setiap topik ini mengandung beberapa jenis bidang layanan, jenis layanan dan fungsi layanan bimbingan dan konseling. Seperti yang saya baca dari contoh RPP di kelas X selama satu semester terdapat delapan topik permasalahan, yaitu sebagai berikut:
·         Orientasi Sekolah. Pada topik permasalahan ini mengandung bidang bimbingan pribadi dan bidang bimbingan belajar. Jenis layanannya adalah layanan orientasi dan merupakan fungsi layanan pemahaman. Pada topik permasalahan ini siswa akan diberi materi tentang pengenalan sekolah seperti pengenalan tentang fasilitas sekolah, struktur organisasi sekolah, guru dan karyawan beserta tugas dan wewenangnya, serta visi dan misi sekolah. Topik orientasi sekolah ini biasanya dilaksanakan atau diberikan pada saat awal ajaran baru.
·         Hak dan Kewajiban Siswa. Tata tertib sekolah. Bidang bimbingan yang terkandung dalam topik ini adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan belajar. Merupakan jenis layanan informasi dan merupakan fungsi pemahaman. Disini siswa akan diberi materi tentang hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah dan bagaimana mereka harus mematuhi tata tertib dengan segala konsekuensinya.
·         Pemahaman Diri. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang bimbingan pribadi. Termasuk jenis layanan informasi dan merupakan fungsi pemahaman. Disini materi yang diberikan adalah tentang bagaimana mengenal dan memahami karakteristik diri sendiri. Topik permasalahan ini hanya berorientasi pada bidang bimbingan pribadi. Siswa akan diberi arahan untuk mengenali diri dengan bakat yang mereka punyai dan memahami kelebihan dan kekurangan apa yang mereka miliki.
·         Konsep Diri. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang bimbingan pribadi dan sosial. Jenis layanan informasi dan merupakan fungsi pemahaman. Pada topik ini siswa akan diberi materi tentang pengertian konsep diri dan apa saja unsur-unsur dari konsep diri, apa saja konsep diri yang positif dan apa saja konsep diri yang negatif.  
·         Nilai-Nilai Kehidupan. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan karir. Merupakan jenis layanan informasi dan fungsi layanan pemahaman dan pencegahan. Disini siswa akan diberi materi tentang nilai-nilai kehidupan, bagaimana bersosialisasi dengan nilai-nilai kehidupan dan bagaimana mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai kehidupan. 
·         Eksplorasi Dan Potensi Dasar. Bidang layanan yang terkandung dalam topik ini adalah bidang bimbingan pribadi dan belajar. Jenis layanan informasi dan merupakan fungsi layanan pemahaman. Pada topik ini siswa akan diberi materi tentang paradigma belajar yang benar, bagaimana mengenali potensi dasar untuk belajar dan cara menyusun rencana pengembangan potensi dasar. 
·         Evaluasi Diri Setiap Waktu. Bidang bimbingan yang terkandung di dalamnya adalah bidang bimbingan pribadi, sosial dan belajar. Jenis layanan konten dan merupakan fungsi pemahaman, pencegahan dan pengentasan. Pada topik ini siswa diberi materi tentang cara mengevaluasi prestasi pada semester sebalumnya, mengevaluasi sikap dan perilakunya selama ini, mengevaluasi kegiatannya dalam beribadah dan menyusun rencana dan strategi pengembangan dirinya. 
·         Psikologi Remaja. Bidang bimbingan yang ada di dalamnya adalah bidang bimbingan pribadi dan sosial, jenis layanan informasi dan merupakan fungsi layanan pemahaman, pencegahan dan pengentasan. Pada topik ini siswa akan diberi materi tentang mengenali ciri-ciri perkembangan remaja, tugas-tugas perkembangan remaja, dan masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi remaja. Dari kedelapan topik permasalahan tersebut, bidang bimbingan pribadi selalu terkandung di dalamnya, hal ini berarti bahwa bidang bimbingan pribadi merupakan bidang bimbingan yang paling penting bagi siswa dan bidang bimbingan yang paling ditonjolkan.
Materi tersebut diberikan agar siswa mempunyai pengetahuan dan gambaran mengenai bidang layanan bimbingan dan konseling, sehingga nanti ketika mereka mengalami kesulitan mereka bisa berkonsultasi langsung dengan guru BK. Jadi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas berupa materi yang didalamnya mengandung bidang-bidang bimbingan dan layanan-layanan bimbingan, serta dijelaskan pula fungsi bimbingan dan konseling apa yang terdapat dalam materi tersebut.






BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Layanan bimbingan dan konseling di SMPN 5 Mutiara dilaksanakan melalui dua cara, yaitu melalui pembelajaran/materi yang diberikan pada jam pelajaran bimbingan dan konseling, dan melalui konsultasi/layanan bimbingan melalui ruang BK. Dalam pemberian materi, guru BK menggunakan RPP yang dibuat sendiri sebagai acuan. Setiap materi/dalam BK disebut topik permasalahan. Di dalamnya mengandung enam bidang bimbingan dan disebutkan termasuk dalam fungsi bimbingan dan konseling yang mana.
Setiap hari pasti ada siswa yang ke ruang BK, entah itu ingin konsultasi atau karena ada masalah. Rata-rata ada 3-4 siswa yang datang. Hal yang dikonsultasikan siswa juga beragam, dimulai dari masalah pribadi sampai masalah keberagamaan. Semua bidang bimbingan hampir pernah dikonsultasikan. Yang paling sering adalah di bidang karier, terutama untuk kelas XII. Paling jarang yang di konsultasikan adalah bidang kehidupan berkeluarga.
Perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum 2013 membuat layanan bimbingan dan konseling mengalami hambatan dan tidak bisa memberikan layanan secara maksimal, karena pada kurikulum 2013 tidak ada lagi jam untuk BK. Pelayanan hanya melalui konsultasi di ruang BK serta keterdekatan antara siswa dan guru BK juga menjadi terhambat. 

3.2  Saran
3.2.1        Saran untuk Guru Pembimbing
·         Mengadakan sosialisasi tentang bimbingan dan konseling setelah jam sekolah selesai atau di hari libur beberapa kali.
3.2.2        Saran untuk Guru Mata Pelajaran
·         Lebih perhatian kepada siswa.
·         Ikut mencari tahu apakah ada masalah yang sedang dihadapi siswa apa bilaada siswa yang tidak masuk tanpa alasan


DAFTAR PUSTAKA


Erman Amti&Marjohan. 1992/1993. Bimbingan dan Konseling. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktirat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Prayitno dan Erman Amti. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
W.S. Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo
Sukardi Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta


No comments:

Post a Comment

Makalah Sewa Menyewa

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. serta sholawat dan salam kepada junjungan kita N abi besar...